Yayasan Kotak Bantuan Indonesia (IRBOX) mengambil langkah nyata dalam membantu para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bersama dengan Yayasan Andien Aisyah Foundation dan platform penggalangan dana Kita Bisa, IRBOX membangun 20 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di titik-titik pengungsian untuk memberikan solusi penting masalah sanitasi di wilayah terdampak.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 3 November 2024 itu masih menyisakan duka mendalam dengan korban jiwa sebanyak sembilan orang, belasan lainnya luka-luka, dan hampir 13.000 warga terpaksa mengungsi.
Situasi ini diperburuk dengan erupsi susulan yang terus terjadi hingga saat ini, menyebabkan banyak warga kehilangan rumah dan harus tinggal di pos-pos pengungsian. “Alasan kami memberikan bantuan berupa MCK adalah karena begitu banyak bantuan sembako yang masuk, tapi minim sekali fasilitas sanitasi. Jika ini terus diabaikan, akan muncul masalah baru seperti penyakit akibat kebiasaan buang air besar sembarangan,” ujar CEO IRBOX, Gatot Wisnu Wirawan, (6/12).
Menurut Gatot, keberadaan fasilitas MCK sangat krusial untuk mencegah munculnya penyakit menular di lingkungan pengungsian. Ia menjelaskan, proses pembangunan MCK tersebut turut melibatkan masyarakat lokal untuk membangkitkan kembali semangat dan rasa kebersamaan di tengah krisis.

Wanda Melladie, selaku Koordinator Lapangan, menjelaskan bahwa 19 fasilitas MCK tersebut dibangun di tujuh pos pengungsian mandiri di Desa Pululera dan satu titik di sekolah darurat di area pengungsian Desa Konga. Proyek ini merupakan bagian dari program pasca-bencana yang didukung oleh Yayasan Andien Aisyah Foundation.

“Kami tidak hanya membangun MCK, tetapi juga mendistribusikan berbagai kebutuhan seperti obat-obatan, vitamin, alat sekolah, alat masak, dan alas tidur. Kebutuhan sanitasi yang layak menjadi prioritas kami karena merupakan salah satu hal paling mendesak untuk menjaga kesehatan para penyintas,” jelas Wanda. Wanda menambahkan, IRBOX telah bertugas di Flores Timur selama hampir tiga pekan dan berencana untuk terus melanjutkan program bantuan.
“Kami akan menyesuaikan program dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk mereka yang akan kembali ke rumahnya maupun bagi warga yang desanya masuk dalam kategori akan direlokasi,” katanya.

Selain fokus pada pembangunan MCK, IRBOX bersama mitra-mitranya terus memantau situasi terkini. Program tambahan akan dirancang untuk membantu masyarakat kembali bangkit, terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harus memulai kehidupan di lokasi baru.
“Pembangunan ini bukan sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga mengembalikan rasa aman dan bermartabat bagi para penyintas. Kami ingin mereka merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi bencana ini,” tambah Gatot Wisnu Wirawan.
Ia menegaskan, keberhasilan pembangunan MCK juga didukung oleh keterlibatan aktif masyarakat setempat. Dengan cara ini, IRBOX memastikan bahwa masyarakat tetap merasa memiliki kontrol atas proses pemulihan, meskipun di tengah situasi sulit.
Untuk diketahui, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu bencana alam terburuk yang menimpa Flores Timur dalam beberapa tahun terakhir. Sementara langkah cepat dan terencana dari IRBOX bersama mitranya menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi bisa memberikan dampak positif yang signifikan.
Dengan keberadaan fasilitas MCK dan bantuan lainnya, para penyintas kini memiliki harapan baru untuk melewati masa-masa sulit ini dengan lebih baik. “IRBOX terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendampingi masyarakat terdampak bencana di Indonesia,” pungkas Gatot.

Andien Aisyah Foundation is dedicated to handling donations for the benefit of sustainable human and environmental development with integrity