Limbah pakaian menjadi salah satu masalah sampah kedua terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Industri fesyen cepat membuat semakin banyak orang yang menggunakan produk fesyen secara berlebihan. Alhasil, limbah fesyen yang dihasilkan akan semakin menumpuk dan menyebabkan permasalahan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan. Dengan adanya pemasalahan tersebut Setali Indonesia hadir.
Setali Indonesia berfokus pada upaya memperpanjang usia penggunaan pakaian dengan melakukan upcycling atau mengubah pakaian bekas menjadi produk baru yang bernilai.
Setali Indonesia juga mendaur ulang pakaian dan limbah tekstil dari kain yang rusak, bernoda, atau tidak terjual, dengan mengubahnya menjadi kreasi inspiratif. Tujuannya, memberikan kehidupan baru untuk limbah dan meningkatkan mata pencarian di industri pakaian. Setali Indonesia memulai gerakan ini dengan mengajak orang memilah pakaian-pakaian yang masih layak, lalu di-upcycling menjadi pakaian baru kembali.
Setali Indonesia menerapkan lima prosedur dalam mengolah sampah tekstil.
Pertama, sorting atau memilah limbah-limbah yang disumbangkan ke Setali lalu deconstruct atau mendekonstruksi limbah tersebut menjadi beberapa pola pakaian, lalu masuk ke proses desain atau konsep, dan yang final adalah reproduction atau proses penjahitan ulang. Setelah empat proses ini dilakukan, tim Setali Indonesia akan melakukan Quality Control atau pengecekan kualitas. Dengan begitu, produk-produk Setali Indonesia ramah lingkungan dan mengikuti fashion sekarang.
Setali Indonesia sudah berkolaborasi dengan brand, pemerintahan dan non-pemerintah. Di tahun 2024, Setali Indonesia telah bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara untuk mengubah seragam lama mereka menjadi barang yang bermanfaat dan dapat dipakai kembali.
Total seragam lama Bank BTN sebanyak 317kg yang kita olah. Kami mendaur ulang seragam mereka untuk membuat laptop berlengan dan bantal leher. Kemudian kami mendaur ulang sisa seragam menjadi serat halus yang digunakan sebagai pengisi bantal leher. Setali mengupayakan untuk tidak ada nya sisa limbah kain.
Setali Indonesia juga bekerjasama dengan fashion brand yaitu Klamby dan OE, potongan limbah kain dari hasil produksian klamby & OE kami olah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kolaborasi dengan klamby sebanyak 400kg limbah kain yang Setali terima.
Kolaborasi dengan OE sebanyak 100kf limbah kain. Kami mendaur ulang potongan limbah kain Klamby menjadi pouch sebanyak 1200 pieces dan mendaur ulang potongan limbah kain OE menjadi Sleeve laptop 50 pieces dan topi sebanyak 60 pieces. Setiap desain yang kami buat terdiri dari elemen dari sisa potongan limbah kain dari hasil produksi.
Setali Indonesia bekerjasama dengan perusahaan Kawan Lama Group membuat dropbox pakaian bekas untuk karyawan mereka, total dari dropbox sebanyak 40kg. Dari hasil pengumpulan dropbox pakaian atau limbah tekstil tersebut akan dipilah dan diolah kembali oleh Setali Indonesia. Pakaian yang masih layak Setali mendaur ulang menjadi knotbag & furoshiki bag.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan isu lingkungan agar bisa diperpanjang umur pakaian dengan menjadikannya dengan barang baru yang lebih bernilai.

Setali Indonesia adalah perusahaan sosial yang berdedikasi untuk menangani masalah limbah fesyen yang terus meningkat melalui daur ulang kreatif dari garmen yang dibuang dan sisa-sisa tekstil.