Andien Aisyah – Foundation

Logo Andien Aisyah Foundation Cdn
Menu
  • About Us
  • Our Program
  • Latest News
  • Blog
  • Donations
  • Video
Setali Typeface
Menu
  • Contact
Logo Andien Aisyah Foundation Cdn
Logo Andien Aisyah
  • About Us
  • Our Program
  • Donations
  • News
  • Blog
  • Video
  • Contact
About Us
Program
News
Logo Andien Aisyah
Andienaisyahfoundation Logo 04
  • About Us
  • Our Program
  • Latest News
  • Blog
  • Donations
  • Video
About Us
Program
News

Andien Suarakan Identitas Budaya Lewat ‘Kita Berkebaya’

July 24, 2025

Hari Kebaya Nasional diperingati setiap 24 Juli dan telah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023. Menyambut Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli 2025, Bakti Budaya Djarum Foundation kembali menyuarakan gerakan pelestarian kebaya lewat film pendek Kita Berkebaya. Film ini menjadi pengingat bahwa kebaya tak sekadar busana tradisional atau simbol nostalgia, tapi wujud sikap, perlawanan, dan kebanggaan perempuan Indonesia.

Film Kita Berkebaya menyampaikan beragam ekspresi tentang kebaya, bukan hanya sebagai simbol masa lalu semata, melainkan sebagai entitas yang hidup dan terus berkembang seiring waktu. Melalui sudut pandang perempuan, karya ini menelusuri dinamika kebaya sebagai bagian dari perjalanan dan transformasi perempuan Indonesia.

Lebih dari sekadar busana, kebaya ditampilkan sebagai identitas budaya yang relevan, bahkan di era modern, dengan potensi besar untuk dikenakan dalam berbagai aktivitas, baik dalam konteks keseharian maupun dalam forum berskala nasional hingga internasional.

Disutradarai oleh Bramsky, film Kita Berkebaya melibatkan sebanyak 250 perempuan yang berasal dari berbagai komunitas seperti Kebaya Menari, Abang None Jakarta, Putra Putri Batik, Lestari Ayu Bulan dari Bali, hingga para peserta program Intensif Musikal Budaya dari berbagai daerah.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Andien (@andien)

Film ini juga didukung oleh sejumlah nama besar di dunia seni dan hiburan Indonesia, antara lain Maudy Ayunda, Maudy Koesnaedi, Tara Basro, Dian Sastrowardoyo, Eva Celia, Raihaanun, Titi Radjo Padmaja, Andien dan Lutesha.

Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan berbeda dengan film pertama yang mengusung konsep lebih artsy, film pendek kali ini hadir dengan pesan ingin menggerakkan para perempuan Indonesia untuk mau dan bangga mengenakan kebaya di berbagai kesempatan.

Dia menuturkan melalui film Kita Berkebaya, pihaknya ingin kembali mengingatkan bahwa kebaya merupakan identitas bangsa yang mempersatukan segala kelas sosial dan lintas batas wilayah yang tersebar di seluruh Nusantara dengan berbagai variasi. Kebaya, lanjutnya, memancarkan keanggunan, namun juga mencerminkan ketangguhan dan kelembutan perempuan Indonesia.

Diharapkan kebaya dapat kembali hadir dalam aktivitas sehari-hari, bukan hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang memberdayakan, baik dari penjual kain, penjahit, pembatik, perancang busana, hingga pelaku industri kreatif lainnya di seluruh Indonesia.

“Harapannya dengan film pendek ini bisa menginspirasi yang muda-muda untuk mereka banyak memakai kebaya dalam kesehariannya, memadupadankan dengan wastra Indonesia, dan bisa menghidupi mulai dari tukang kain, tukang jahit, artisan wastra, sehingga UMKM Indonesia bisa tumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya dalam acara konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Renitasari menambahkan sebagai simbol budaya yang terus berevolusi, kebaya tidak lagi hanya dikenakan untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk menyuarakan masa kini dan masa depan perempuan Indonesia.

Melalui film pendek ini, pihaknya ingin membangkitkan kesadaran kolektif bahwa mengenakan kebaya adalah tindakan yang sarat makna, yakni tentang keberanian merawat tradisi, serta merayakan identitas dengan percaya diri di tengah perubahan zaman.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Andien (@andien)

“Semoga #KitaBerkebaya dapat menggugah lebih banyak perempuan untuk kembali menjadikan kebaya sebagai bagian dari keseharian mereka. Bukan karena kewajiban budaya, tapi karena mereka merasa memiliki. Karena saat kita memilih untuk mengenakan kebaya, kita sedang merayakan siapa diri kita sebagai perempuan Indonesia dengan segala kekuatan, keindahan, dan kompleksitasnya,” imbuhnya.

Bramsky selaku sutradara mengatakan berbeda dengan film sebelumnya yang mengusung konsep naratif, proyek film pendek Kita Berkebaya hadir dengan lebih banyak mengusung elemen dialog sekaligus menampilkan sebuah adegan konvensi para perempuan yang memperjuangkan kebaya.

Menggarap film ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bramsky karena harus menghadirkan konsep video yang lebih anak muda dan kekinian. Tak hanya menjadi bentuk film pendek, Kita Berkebaya ini dituntut sekaligus untuk menjadi sebuah kampanye sosial ajakan agar anak-anak muda mulai berkebaya.

“Ada misi juga untuk melestarikan budaya, menjaga ekosistem dari lingkungan kebaya itu sendiri. Mulai dari para penenun, penjahit, tukang kain. Jadi kita juga ada misi selain mengajak mengenakan tetapi juga menjaga ekosistem dari kebaya itu sendiri supaya tetap hidup dan survive di era sekarang,” ujarnya.

Film Kita Berkebaya juga menggandeng fashion stylist Hagai Pakan yang memang dikenal memiliki minat dan ketertarikan terhadap kebaya dan wastra. Dalam film tersebut, Hagai ingin menghadirkan karakter perempuan yang beragam dengan cara berkebaya yang lebih variatif. Fokusnya adalah menunjukkan ragam kebaya yang bisa dikenakan secara fleksibel khususnya untuk perempuan di kota-kota besar.

Sebagai penata busana, Hagai juga menampilkan warna-warna kebaya yang beragam yang dikenakan oleh para pemain. Termasuk, menghadirkan siluet-siluet bentuk kebaya yang variatif dan memang masih eksis hingga saat ini di Indonesia, serta keragaman wastra dari berbagai daerah di Nusantara.

“Jadi aku mendandani sesuai dengan karakter masing-masing pemain. Karena yang paling penting dari styling, apalagi ini dengan kebaya adalah bagaimana si pemakai ini nyaman dan mereka juga bisa tertarik untuk memakainya,” ucap Hagai.

Aktris Maudy Ayunda didapuk menjadi salah satu karakter penting dalam film Kita Berkebaya yakni sebagai aktivis kebaya. Maudy mengatakan bahwa karakternya menjadi simbol dari ekspresi diri, simbol dari pentingnya memeluk sejarah, sekaligus simbol dari pentingnya gerakan kolektif untuk melestarikan kebaya.

Bagi Maudy, kebaya adalah ruang perlawanan yang lembut, tapi tegas. Tidak selalu perlu meninggikan suara untuk menyampaikan pendapat, karena kadang, apa yang dikenakan sudah cukup bicara. “Kebaya adalah sikap. Ketika kita mengenakannya dengan sadar, kita sedang memilih untuk berdiri dalam sejarah, tapi pada saat yang sama tetap melangkah ke masa depan,” ucapnya.

Fav Icon Website Andien Aisyah Org Cdn
Andien Aisyah Foundation

Andien Aisyah Foundation is dedicated to handling donations for the benefit of sustainable human and environmental development with integrity

Previous Post

Andien : Ini Cara Jaga Kesehatan Mental

Next Post

Warga bantu Warga, Nada Kebaikan dan Gerakan Peduli Sesama

Related Posts

Press Conference Andien Rayakan 25 Tahun Perjalanan Musik Lewat Konser Suarasmara
News

Konser Suarasmara, Perayaan Musik, Seni dan Aksi Sosial

October 11, 2025
Warga Bantu Warga, Nada Kebaikan Dan Gerakan Peduli Sesama
News

Warga bantu Warga, Nada Kebaikan dan Gerakan Peduli Sesama

September 3, 2025
Andien Ini Cara Jaga Kesehatan Mental
Blogs

Andien : Ini Cara Jaga Kesehatan Mental

June 3, 2025
Setali Indonesia, Andien Aisyah Foundation Dan Ashta District 8 Gelar Workshop Upcycle
News

Setali Indonesia, Andien Foundation dan ASHTA District 8 Gelar Workshop Upcycle

March 19, 2025
Voluntrip Andien Aisyah Panti Asuhan Jaksel
News

Bersama Kitabisa.com, Andien Aisyah Berbagi di Panti Asuhan

March 11, 2025
Andien Aisyah Bernyanyi Bersama Wisudawan Yayasan Nara Kreatif
News

Andien Bersama Nara Kreatif gelar wisuda ke-12, bukti dedikasi pendidikan inklusif

February 15, 2025
Sande Nusantara Rangkaian Kisah Baik Dalam Sehelai Kain
Blogs

Sande Nusantara – Rangkaian Kisah Baik dalam Sehelai Kain

February 13, 2025
Fabrics Lab Inovasi Material Berkelanjutan Untuk Masa Depan
Blogs

Fabrics Lab: Inovasi Material Berkelanjutan untuk Masa Depan

January 30, 2025
View this post on Instagram

A post shared by Warna-Warna (@pameranwarnawarna)

Andienaisyahfoundation Logo 04

Designed by 24 Hour Indonesia

About Us

Program

News

Blog

Get Involved

How it Works

About Us

Program

News

Blog

Get Involved

How it Works

Andienaisyahfoundation Logo 04

Designed by 24 Hour Indonesia

2824