Dalam rangka membantu sesama, penyanyi Andien Aisyah mendirikan sebuah organisasi non profit yang kegiatannya adalah mengumpulkan barang bekas dan menjualnya kembali. Organisasinya yang bernama Setali ini mengajak masyarakat untuk menyumbangkan barang-barang pre-loved mereka yang masih layak sehingga dapat menambah nilai baru.
“Sejauh ini kita belum melakukan daur ulang. Yang kita lakukan selama ini sebenarnya adalah menerima dan menjualnya kembali,” kata Andien Aisyah saat ditemui dalam acara Huntsreet.com x Setali di Pacific Place Jakarta, pada Jumat (22/11/2019).
Andien menjelaskan bahwa organisasi non-profitnya itu menampung barang-barang pre-loved atau bekas hasil sumbangan dari orang-orang, bukan dengan membelinya dari orang lain. Hasil penjualan dari barang-barang tersebu nantinya akan didonasikan untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.
Lihat postingan ini di Instagram
“Yang selama ini kita bekerjasama adalah dengan yayasan amal Khair Yasmin dan itu untuk pendidikan anak-anak. Kemudian kita juga biasanya case by case kalau untuk misalnya ada bencana alam, kayak kemarin gempa dan segala macam biasanya kita juga menyisihkan ke sana,” kata pelantun Indahnya Dunia itu.
Setali Indonesia juga memiliki misi jangka panjang, yaitu untuk memperoleh mesin daur ulang yang dapat mengubah pakaian menjadi benang dan dapat digunakan kembali untuk membuat pakaian baru. Menurut penuturan Andien, harga mesin ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.
Jika tertarik untuk menyumbangkan atau membeli barang-barang dari yayasan Setali Indonesia, maka bisa langsung dengan mengecek Instagramnya di setali.indonesia. Barang-barang pre-loved yang dijualnya mulai dari Rp 75 ribu. Barang-barangnyapun beragam, ada baju, sepatu, topi, hingga meja.
“Kalau untuk mau beli bajunya sampai saat ini kita juga masih jual di Instagram juga di katalog Setali tapi kita juga punya beberapa event-event yang memang rutin kita adakan setiap dua bulan sekali,” kata ibu dari Kawa itu.

Setali Indonesia adalah perusahaan sosial yang berdedikasi untuk menangani masalah limbah fesyen yang terus meningkat melalui daur ulang kreatif dari garmen yang dibuang dan sisa-sisa tekstil.
Discussion about this post